Wednesday, November 21, 2007

Poelang Kampoeng Satoe


Kira-kira 2 minggu yang lalu saya ditelpon tiba-tiba oleh Tante saya di Purwodadi, sambil sedikit tersedu dan merengek minta supaya kita-kita family yang tinggal di Jakarta untuk POELANG KAMPOENG ke asal di daerah Purwadi Grobogan tepatnya di desa Toroh, Genengadal Jawa Tengah.


Tante minta supaya kami keluarga besar dari Jakarta semua pulang kampung untuk ikutan acara RATIBAN atau doa-doa bersama untuk mengiringi Tante dan Omm saya yang akan pergi haji. Langsung saja saya IYA kan karena memang kita keluarga di Jakarta di merencanakan akan POELANG KAMPOENG bersama-sama jauh-jauh hari.

Jumat Jam 7 pagi minggu lalu, dengan rombongan 2 mobil kami beriringan saya, keluarga adik dan keluarga kakak2 saya. Perjalanan relatif aman dan lancar sempat berhenti di Cirebon setelah keluar Tol Kanci, di Tegal tepatnya di SPBU MURI yang terkenal itu dan di Semarang kerumah rekan kakak saya, setelah itu lanjut ke Purwodadi sampe Toroh, Genengadal jam 7 malam.

Memang hari yang melelahkan selama perjalanan kita saling susulan dan mohon maaf saya yang pengalaman nyupir metro mini (he he he) di maki-maki habis oleh adik saya yang sempet muntah2 sampe Semarang,... kapok dia saya supirin,... ha ha,.. boro-boro sempet tidur di mobil mau duduk tenang aja susah pokoknya sepanjang perjalanan TEGANG terus dan teriak2in supaya waspada...

Tiba di rumah Tante, kita disambut layaknya tamu besar, memang sudah lama sekali nggak ketemu (kira-kira 5 tahun) dan baru ini ketemu lagi,.. rumah Tante yang cukup besar itu sudah rame sekali, banyak saudara dan tetangga yang dateng untuk membantu memasak, menata rumah dan menyiapkan acara besok malam.

Desa itu namanya Genengadal masuk wilayah Purwodadi dilewati oleh kali yang menuju KEDUNG OMBO, tanahnya subur, orangnya baik, kompak dan punya semangat kerja tinggi. Kepala Desa rumahnya didepan rumah Tante saya, masih saudara kita juga sih ... saya manggilnya Pak Lik Pur atau Paman, nama panjangnya Purwito,.. dia temen maen kakak tertua saya waktu kecil, Lik Pur dulu ngajar di SD situ sama dengan Tante saya.. yaa kami turun-temurun adalah keturunan GURU,.. Mbah atau Kakek saya kepala sekolah dan guru di SD itu sebelumnya.

Kakak tertua saya di lahirkan disini kemudian di tinggal oleh orang tua saya dititipkan ke Tante dan Omm sejak umur 1 tahun dan pergi merantau ke Jakarta, sampai kelas 3 SD,.. kakak diajak ke Jakarta oleh Orang tua saya. Kakak pernah cerita sempet gak percaya bahwa Orang tua nya di Jakarta dia pikir orang tua yang sesungguhnya adalah Tante dan Omm saya.

Di desa itu banyak petani melon dan sangat subur untuk jenis tanaman seperti itu selain padi tentunya, oohh iya selain Tante dan Omm saya yang ingin pergi haji ada lagi adiknya bapak saya yang lain namanya Bu Lik Kar,.. saya inget sekali Bu Lik Kar adalah WANITA TANGGUH, waktu kecil saya sering lihat dia pergi kesawah tiap pagi untuk tanam padi dan pulang siang hari begitu terus tiap hari sampai badannya hitam dan kurus, .. wanita tegar dan tangguh .. dan Alhamdulillah beliau sudah simpan uang selama ini untuk Ibadah Haji ke Mekah,.. benar2 perjuangan hidup yang luar biasa,.. saya sangat SALUT sekali, beda dengan Tante Sri, adik bapak saya yang jadi GURU SD dan yang ingin pergi haji juga, lebih baiklah hidupnya,... karena suaminya pegawai kehutanan yang cukup mampu.

Kerja keras, Ibadah keras, dan menikmati hidup adalah keseharian mereka di Desa,.. sampai tercapai cita-citanya satu persatu, mulai dari bekerja keras disawah atau jadi guru, menyekolahkan anak2nya, mengawinkan anaknya, pergi haji... adalah sebagian dari cita-cita hidup Tante-tante dan Omm saya di desa sana.

Bersambung...

Salam Funtasticc



Agus Ali
"Menuju 11 Digit"