Waktu saya masih BODOH dan BUTUH sekolah MM lagi di BINUS saya dapet mata kuliah Information Economic, yang intinya dari mata kuliah itu menghitung semua nilai project apakah nilai project ini dari sisi Bisnis KUAT atau LEMAH atau dari sisi Teknology KUAT atau LEMAH
dengan menentukan masing-masing kelemahan dan kelebihan dan membuat bobot skornya, dari situ juga dihitung mulai dari cost yang dikeluarkan tahun ini kemudian dibuat perkiraan 5 tahun ke depan cost reduction nya (pengurangan biaya bila project ini dijalankan) untuk dicari ROI nya.
Sampai pada tahap menganalisa semua nilai dan mencatatnya, mulai dari nilai pengurangan biaya yang Tangibel (Analysis of Tangible Value), nilai yang samar-samar (Analysis of Quasi Intangible Value)
sampai dengan nilai yang tidak kelihatan (Analysis of Intangible Value), kemudian setelah di berikan bobot nya dan dikasih kesimpulan akhir atau score apakah nilai project tersebut dari sisi BISNIS kuat dan sisi Teknologi juga KUAT atau sebaliknya.
Ilustrasi diatas sebenarnya hanya menggambarkan bahwa kalo kita manusia saja bisa menghitung atau menganalisa mulai dari kegiatan kita yang Tangible, Quasi Tangible atau Intangible sekalipun dengan bobot dan score tertentu.
Lantas bagaimana dengan Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Semua rekan-rekan disini pasti setuju dengan saya bila saya katakan bahwa Allah pasti menghitung Tangible, Quasi Tangible dan Intangible Value atau zakat atau sedekah yang dikeluarkan oleh Temen-temen TDA dan saya sangat setuju dengan istilah Gusti Allah Tidak Pernah Sareh (Allah tidak pernah istirahat/tidur).
Atau dalam istilah lainnya, semakin kita banyak memberi pasti akan semakin banyak menerima. Dan beberapa disini sudah menerapkannya seperti Pak Roni, Pak Masbukhin, Pak Haji.
Semakin banyak memberi secara Tangible dengan diadakannya seluruh kegiatan TDA kepada member, Panitianya pasti akan menerima secara Tangible juga dengan naiknya omset penjualan masing-masing secara otomatis akan menerima Quasi Tangible dan Intangible Value seperti ajakan berbisnis, penambahan ide bisnis sampai dengan ucapan terimakasih, di doakan, dan yang pasti di mimpikan anggota TDA,
karena semua bermimpi ingin menjadi pebisnis seperti Pak Roni, Pak Masbukhin dan Pak Haji dan itu saya sebut sebagai penerimaan secara Intangible Value. Kalo yang Tangible untuk Pak Roni efeknya adalah bisa berbisnis dengan para GAJAH seperti Shafira dan juga dari para UKM di Bandung atau pengusaha DISTRO.
Untuk temen-temen yang lainnya silahkan analisa dan catat sendiri efek dari TDA ini secara Tangible, Quasi Tangible dan Intangiblenya.
Salam Funtastic
Agus Ali
“Menuju 11 Digit”
dengan menentukan masing-masing kelemahan dan kelebihan dan membuat bobot skornya, dari situ juga dihitung mulai dari cost yang dikeluarkan tahun ini kemudian dibuat perkiraan 5 tahun ke depan cost reduction nya (pengurangan biaya bila project ini dijalankan) untuk dicari ROI nya.
Sampai pada tahap menganalisa semua nilai dan mencatatnya, mulai dari nilai pengurangan biaya yang Tangibel (Analysis of Tangible Value), nilai yang samar-samar (Analysis of Quasi Intangible Value)
sampai dengan nilai yang tidak kelihatan (Analysis of Intangible Value), kemudian setelah di berikan bobot nya dan dikasih kesimpulan akhir atau score apakah nilai project tersebut dari sisi BISNIS kuat dan sisi Teknologi juga KUAT atau sebaliknya.
Ilustrasi diatas sebenarnya hanya menggambarkan bahwa kalo kita manusia saja bisa menghitung atau menganalisa mulai dari kegiatan kita yang Tangible, Quasi Tangible atau Intangible sekalipun dengan bobot dan score tertentu.
Lantas bagaimana dengan Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Semua rekan-rekan disini pasti setuju dengan saya bila saya katakan bahwa Allah pasti menghitung Tangible, Quasi Tangible dan Intangible Value atau zakat atau sedekah yang dikeluarkan oleh Temen-temen TDA dan saya sangat setuju dengan istilah Gusti Allah Tidak Pernah Sareh (Allah tidak pernah istirahat/tidur).
Atau dalam istilah lainnya, semakin kita banyak memberi pasti akan semakin banyak menerima. Dan beberapa disini sudah menerapkannya seperti Pak Roni, Pak Masbukhin, Pak Haji.
Semakin banyak memberi secara Tangible dengan diadakannya seluruh kegiatan TDA kepada member, Panitianya pasti akan menerima secara Tangible juga dengan naiknya omset penjualan masing-masing secara otomatis akan menerima Quasi Tangible dan Intangible Value seperti ajakan berbisnis, penambahan ide bisnis sampai dengan ucapan terimakasih, di doakan, dan yang pasti di mimpikan anggota TDA,
karena semua bermimpi ingin menjadi pebisnis seperti Pak Roni, Pak Masbukhin dan Pak Haji dan itu saya sebut sebagai penerimaan secara Intangible Value. Kalo yang Tangible untuk Pak Roni efeknya adalah bisa berbisnis dengan para GAJAH seperti Shafira dan juga dari para UKM di Bandung atau pengusaha DISTRO.
Untuk temen-temen yang lainnya silahkan analisa dan catat sendiri efek dari TDA ini secara Tangible, Quasi Tangible dan Intangiblenya.
Salam Funtastic
Agus Ali
“Menuju 11 Digit”
No comments:
Post a Comment