Tatkala Dr. Kai Fu Lee dan Marc Lucovsky hengkang dari Microsoft menuju ke raksasa mesin pencari Google, dunia IT geger. Apalagi orang Microsoft yang dipercaya Bill Gates sebagai CEO, Steve Ballmer.
Sumpah serapah dan kata-kata busuk "F**ng Google" keluar dari mulut Balmer. Prosesnya sampai bertele-tele dan berakhir di pengadilan. Dan akhirnya, Dr Kai Fu Lee pun pada pertengahan September tahun lalu dikukuhkan oleh Pengadilan Washington untuk bekerja di Google dan menempati posnya di R&D Google di Cina.
Bukankah Microsoft selama ini identik dengan Bill Gates? Mengapa mesti berang ketika Kai Fu Lee dan Lucovsky hengkang? Siapa Kai Fu Lee dan Lucovsky? Barangkali, banyak orang mungkin tidak berhasrat untuk mengundangnya menjadi pembicara di seminar-seminar besar bila dia tidak dibajak Google.
Tapi, melihat kemarahan besar dari Gates dan Ballmer, menjadikan keberadaan keduanya kelihatan penting. Selama ini, memang orang bisa salah tangkap, bahwa hanya Gates yang jagoan di Microsoft. Padahal, Lucovsky dan Kai Fu Lee adalah orang di balik layar yang membangun banyak produk yang karya-karyanya sudah (kita) nikmati setiap hari, dan dikapitalisasikan oleh Gates sedemikian besar.
Lucovsky adalah salah satu kunci sukses yang mengarsiteki Windows. Dia sudah disebut veterannya Microsoft karena 16 tahun di sana dan sebagai "distinguished engineer". Hengkangnya Kai Fuu Lee membuat Microsoft makin marah dan berakhir di pengadilan karena menurut Ballmer, Lee diambil Google untuk membuat bisnis/produk yang sama dengan Microsoft.
Benar apa tidak tuduhan Microsoft, yang pasti Google mengkonsentrasikan Lee di Cina dengan banyak tugas besar: Rekruitmen, membangun pusat R&D di Cina, dan government relations.***
Cerita lain. Suatu kali perusahaan IT jaringan Cisco router juga terkejut dengan kepindahan eksekutifnya, Paulette Altmaier ke Juniper Networks. Tak kurang CEO Cisco John Chamber pun meradang atas kepergian perempuan yang canggih aplikasi network asal India ini.
Kecuali itu, dia pindah bukan ke tempat yang lain, tapi ke Juniper yang secara adu kepala (head to head) merupakan rival utama Cisco. Sembilan tahun di Cisco ternyata tak berarti Paulette Altmaier tidak tergoda. Kai Fu Lee, Lucovsky, juga Paulette adalah sedikit dari orang-orang di balik layar yang memberikan kontribusi besar pada bisnisnya.
Namun, mereka memang tidak muncul di permukaan dan memberikan andil luar biasa. Ketidakmunculan mereka, bisa jadi, karena sering mereka seolah menjadi orang belakang (back end) belaka. Kecuali itu, sering juga kita terjebak dengan stigma kesuksesan pada sebuah symbol personal. Misalnya Cisco adalah John Chamber saja, Microsoft adalah Bill Gates saja, atau Amazon adalah Bezos dan sebagainya. Apakah misalnya Kacang Garuda hanya identik dengan Sudhamek AWS, ataukah Air Asia adalah cuma kerja Tony Fernandez, juga MarkPlus itu sekadar Hermawan Kertajaya semata, tentu tidak.
Bahwa para tokoh-tokoh pemimpin bisnis ini membuat sistem yang begitu indah dan kuat adalah tidak dipungkiri. Tapi ada orang-orang di balik layar yang memberikan supply informasi, technologi, ide, dan sebagainya hingga terwujud sebuah produk dahsyat harus diakui juga keberadaannya.
Salah menempatkan tokoh kunci di balik layar yang - mungkin - selama ini kelihatan tenang, bisa berdampak buruk bila saingan-saingan bisnis Anda tiba-tiba nekat mengambil mereka.
Sumber : A. Sapto Anggoro - Detik Publishing
Agus Ali S.
'Menuju 11 Digit"
Sumpah serapah dan kata-kata busuk "F**ng Google" keluar dari mulut Balmer. Prosesnya sampai bertele-tele dan berakhir di pengadilan. Dan akhirnya, Dr Kai Fu Lee pun pada pertengahan September tahun lalu dikukuhkan oleh Pengadilan Washington untuk bekerja di Google dan menempati posnya di R&D Google di Cina.
Bukankah Microsoft selama ini identik dengan Bill Gates? Mengapa mesti berang ketika Kai Fu Lee dan Lucovsky hengkang? Siapa Kai Fu Lee dan Lucovsky? Barangkali, banyak orang mungkin tidak berhasrat untuk mengundangnya menjadi pembicara di seminar-seminar besar bila dia tidak dibajak Google.
Tapi, melihat kemarahan besar dari Gates dan Ballmer, menjadikan keberadaan keduanya kelihatan penting. Selama ini, memang orang bisa salah tangkap, bahwa hanya Gates yang jagoan di Microsoft. Padahal, Lucovsky dan Kai Fu Lee adalah orang di balik layar yang membangun banyak produk yang karya-karyanya sudah (kita) nikmati setiap hari, dan dikapitalisasikan oleh Gates sedemikian besar.
Lucovsky adalah salah satu kunci sukses yang mengarsiteki Windows. Dia sudah disebut veterannya Microsoft karena 16 tahun di sana dan sebagai "distinguished engineer". Hengkangnya Kai Fuu Lee membuat Microsoft makin marah dan berakhir di pengadilan karena menurut Ballmer, Lee diambil Google untuk membuat bisnis/produk yang sama dengan Microsoft.
Benar apa tidak tuduhan Microsoft, yang pasti Google mengkonsentrasikan Lee di Cina dengan banyak tugas besar: Rekruitmen, membangun pusat R&D di Cina, dan government relations.***
Cerita lain. Suatu kali perusahaan IT jaringan Cisco router juga terkejut dengan kepindahan eksekutifnya, Paulette Altmaier ke Juniper Networks. Tak kurang CEO Cisco John Chamber pun meradang atas kepergian perempuan yang canggih aplikasi network asal India ini.
Kecuali itu, dia pindah bukan ke tempat yang lain, tapi ke Juniper yang secara adu kepala (head to head) merupakan rival utama Cisco. Sembilan tahun di Cisco ternyata tak berarti Paulette Altmaier tidak tergoda. Kai Fu Lee, Lucovsky, juga Paulette adalah sedikit dari orang-orang di balik layar yang memberikan kontribusi besar pada bisnisnya.
Namun, mereka memang tidak muncul di permukaan dan memberikan andil luar biasa. Ketidakmunculan mereka, bisa jadi, karena sering mereka seolah menjadi orang belakang (back end) belaka. Kecuali itu, sering juga kita terjebak dengan stigma kesuksesan pada sebuah symbol personal. Misalnya Cisco adalah John Chamber saja, Microsoft adalah Bill Gates saja, atau Amazon adalah Bezos dan sebagainya. Apakah misalnya Kacang Garuda hanya identik dengan Sudhamek AWS, ataukah Air Asia adalah cuma kerja Tony Fernandez, juga MarkPlus itu sekadar Hermawan Kertajaya semata, tentu tidak.
Bahwa para tokoh-tokoh pemimpin bisnis ini membuat sistem yang begitu indah dan kuat adalah tidak dipungkiri. Tapi ada orang-orang di balik layar yang memberikan supply informasi, technologi, ide, dan sebagainya hingga terwujud sebuah produk dahsyat harus diakui juga keberadaannya.
Salah menempatkan tokoh kunci di balik layar yang - mungkin - selama ini kelihatan tenang, bisa berdampak buruk bila saingan-saingan bisnis Anda tiba-tiba nekat mengambil mereka.
Sumber : A. Sapto Anggoro - Detik Publishing
Agus Ali S.
'Menuju 11 Digit"
No comments:
Post a Comment