Wednesday, October 3, 2007

Akhirnya saya mendapat malam Lailatul Qadar







Kayaknya judul diatas kok seperti hiperbola yaa... . itu mungkin kata beberapa pembaca di milis ini atau pembaca di blog saya http://agusali.blogspot.com/. Buat yang gak merasakan memang pasti bicara ".. ah gitu doang kok .."

Saya sempet berbisik ke Pak Hasan,.. " subahannallah Pak Hasan.. kita kumandangkan syair dan syiar di dalam MALL .., ajakan untuk berbuat baik,.. sadar akan kebesaran dan kembali kepada Allah SWT..", saya mengatakan itu tepat pada waktu TIM MARAWIS dengan kompaknya menyanyikan lagu pertama diiringi kendang dan seruling nan sejuk di telinga..

Saya hanya membayangkan bahwa, MALL tersebut yang kita gunakan untuk berbuka puasa adalah lokasi HITAM dan PUTIH. Dikatakan lokasi HITAM karena ruangan paling atas digunakan untuk DISKOTIK, BAR & SPA yang konon ramenya justru setelah jam 12 malam ke atas atau jam-jam kecil itu kata temen2 gaul saya.

Banyak unsur NEGATIF di lokasi HITAM itu, .. tidak ada unsur POSITIFnya bila diukur dengan AGAMA.

Di lokasi paling bawah justru adalah lokasi PUTIH, karena MASJID terletak di paling bawah, begitu juga dengan lokasi yang mengelilinginya adalah lokasi PUTIH karena lokasi BISNIS dengan cara-cara yang benar menurut AGAMA.

Iringan lagu2 MARAWIS itu sempat membuat EMOSI saya bangkit dan ingin sekali saya berteriak dan berkata kepada seluruh orang yang ada di lokasi itu bahwa inilah kita komunitas TDA, kita MEMBERI dan MELAYANI, kita memberikan hal-hal positif, hati kita bersih, pikiran kita damai, kita memilih jalan BAHAGIA walau kena rintangan dan hambatan, kita melayani dengan cinta, kita ikhlas, kita BAHAGIA melihat orang lain senang dan sebagainya.

Saya ingat di malam sebelumnya ketika Ustadz di Masjid lingkungan rumah kami khotbah Tarawih sehari sebelumnya bagaimana caranya mendapatkan malam Laillatul Qadar, bahwa malam2 setelah 17 Ramadhan kurangilah urusan perut kebawah (Contohnya seperti makan dikurangi, seks atau berhubungan dengan istri dikurangi ), perbanyak urusan leher ke atas (mata tetap melek terus diperbanyak untuk baca Qur'an dan Shalat).

Saya membayangkan syiar dan syair yang dii kumandangkan Tim MARAWIS dari bawah (Ground Floor) bisa menembus batas lantai-lantai diatas MALL tersebut, bisa membawa efek2 POSITIF dan menghilangkan unsur-unsur NEGATIF di lokasi itu. Bisa menembus ke dalam hati dan pikiran para pendengarnya hingga ke relung hati yang paling dalam.

Yaa malam itu saya mendapat malam Lailatul Qadar, malam seribu bulan versi saya, dimana seluruh proses dan tujuan yang saya cita-citakan bisa dilaksanakan, dahulu buka puasa dengan anak yatim hanya angan-angan apalagi jumlahnya yang mencapai diatas 50.

Malam itu saya excited banget, persis yang sering diucapkan Cak Nun (Emha Ainun Najib) di radio bahwa kamu bisa menciptakan malam Laillatur Qadarmu sendiri, kamu bisa merasakan sendiri, kamu bisa bahagia dan menularkan kebahagiaan kepada orang lain, kamu puas dan bisa memuaskan orang lain, kamu cinta, mencintai dan dicintai. Saya adalah persis seperti apa yang diucapkan Cak Nun saat acara buka puasa dan santunan itu berlangsung.

Ya.. saat itu 29 Sept 2007 sejak sore hari jam 5 sampai 7 malam adalah malam Laillatul Qadar saya. Malam seribu bulan untuk saya, untuk temen-temen TDA saya yang bergabung, para panitia yang membantu saya, dan anak-anak yatim yang berbahagia.



Mangga 2 Square, 29 Sept 2007


Agus Ali S

Notes : yang ingin melihat foto2 buka puasa bersama dan santunan anak yatim tanggal 29 Sept 2007 hari sabtu lalu bisa di lihat di http://agusali.blogspot.com/

No comments: