Bill Clinton tampil di depan staff penting Cisco di hotel megah MGM Grand Hotel & Casino di Las Vegas. CEO Cisco John Chamber pun seolah terjewer kupingnya dan mendampingi klien di saat butuh pertolongan adalah hal utama dan penting.
Baru-baru ini perusahaan sistem jaringan internet terkemuka Cisco mengadakan internal gathering internasionalnya di Las Vegas, Amerika Serikat. Mem-book hampir seluruh kamar MGM Grand Hotel & Casino, tak ketinggalkan memanfaatkan Arena MGM yang biasa dipakai Mike Tyson manggung.
John Chamber, sang CEO sengaja mengundang Bill Clinton sebagai tamu kehormatan. Clinton disuruh manggung di ring tinju seperti biasanya Tyson atau Don King. Bukan untuk adu jotos tapi memberikan qoute penting. Clinton saat jadi presiden dinilai memiliki reputasi yang bagus dalam hal ekonomi global.
Prestasi menguatkan ekonomi AS, membangkitkan IT yang sempat dihajar bullbe dotcom, dan beberapa prestasi besar lainnya, ternyata bagi Clinton bukan prestasi utama dan sesuatu yang menjadi pikiran utama. Lantas? My doughter! katanya.
Chelsea, putrinya saat itu justru sedang memerlukan bantuan, dalam kesulitan, ketika usianya menanjak remaja.Lantas Clinton cerita panjang lebar. Ada kesulitan yang sedang dialami seorang khas remaja yang harus didampingi. Dan, itu semua membuatnya puas, semua jadi terlampaui.
Dari yang disampaikan secara sederhana, Chamber pun kemudian menarik titik fokus utama tentang pendampingan terhadap orang yang sedang membutuhkan, jadikan seperti family.
Chamber pun kemudian di depan seluruh karyawan utamanya sales minta jangan tinggalkan keluarga yang sedang perlu bantuan, dampingi arahkan, hingga mampu bangkit dan berjalan kembali dengan normal bahkan kalau perlu bisa sehat/fit.
Di saat pertarungan bisnis kian hebat di berbagai lini, seperti Cisco saat ini sedang menghadapi guncangan hebat. Bukan hanya berpikir musuh di depan yang sudah kelihatan seperti Alcatel, Juniper, Northel yang tangible. Tapi tiba-tiba ada pendatang baru yang seolah coming from behind dan menikam semacam Huawei yang datang dengan jurus murah banget.
Mungkin Cisco sudah dicari orang, tapi para pencari barang boleh dan sah saja mengadunya dalam event bidding. Ketika bidding sudah masuk tahap adu harga, pesaing main jurus murah dan tawaran yang tidak masuk akal, undur diri bukan pilihan yang salah. Selain karena harga prokok produksi yang tinggi dari sisi material ditambah kualitas staff yang tak mungkin dibayar murah, harus dilakukan upaya penyelematan.
Survival adalah naluri yang harus ditempuh. Sebab, kalau setiap saat sering undur diri, bisa menghancurkan diri.Kutipan dari Clinton seolah menjewer kuping Chamber dan kemudian dipertanyakan kepada dirinya sendiri, juga kepada seluruh staff: benarkah kita telah meninggalkan keluarga kita, family kita? Maka gerakan yang sedang dilakukan kemudian adalah mengetuk kembali pelanggan-pelanggannya selama ini, yang sudah menjadi bagian dari keluarga network Cisco yang menemui kesulitan atau sedang susah, untuk dibantu lagi, didampingi lagi.
Bukan hanya di bisnis seperti Cisco tapi di banyak di jenis usaha lainnya, terutama jasa seperti konsultan, sistem integrator, bagaimana mendatangi pelanggan adalah hal penting. Sering kita terjebak untuk main hit and run yang hanya datang saat ada proyek tapi ketika klien ada kesulitan dan sudah di luar jatuh tempo project, kita lupakan.
Ayoman, persahabatan dalam duka dan gembira akan melanggengkan kerjasama yang lebih konstruktif sehingga maju bersama.
Sumber : Sapto Anggoro - Detik Publishing
Agus Ali S.
"Menuju 11 Digit"
Baru-baru ini perusahaan sistem jaringan internet terkemuka Cisco mengadakan internal gathering internasionalnya di Las Vegas, Amerika Serikat. Mem-book hampir seluruh kamar MGM Grand Hotel & Casino, tak ketinggalkan memanfaatkan Arena MGM yang biasa dipakai Mike Tyson manggung.
John Chamber, sang CEO sengaja mengundang Bill Clinton sebagai tamu kehormatan. Clinton disuruh manggung di ring tinju seperti biasanya Tyson atau Don King. Bukan untuk adu jotos tapi memberikan qoute penting. Clinton saat jadi presiden dinilai memiliki reputasi yang bagus dalam hal ekonomi global.
Prestasi menguatkan ekonomi AS, membangkitkan IT yang sempat dihajar bullbe dotcom, dan beberapa prestasi besar lainnya, ternyata bagi Clinton bukan prestasi utama dan sesuatu yang menjadi pikiran utama. Lantas? My doughter! katanya.
Chelsea, putrinya saat itu justru sedang memerlukan bantuan, dalam kesulitan, ketika usianya menanjak remaja.Lantas Clinton cerita panjang lebar. Ada kesulitan yang sedang dialami seorang khas remaja yang harus didampingi. Dan, itu semua membuatnya puas, semua jadi terlampaui.
Dari yang disampaikan secara sederhana, Chamber pun kemudian menarik titik fokus utama tentang pendampingan terhadap orang yang sedang membutuhkan, jadikan seperti family.
Chamber pun kemudian di depan seluruh karyawan utamanya sales minta jangan tinggalkan keluarga yang sedang perlu bantuan, dampingi arahkan, hingga mampu bangkit dan berjalan kembali dengan normal bahkan kalau perlu bisa sehat/fit.
Di saat pertarungan bisnis kian hebat di berbagai lini, seperti Cisco saat ini sedang menghadapi guncangan hebat. Bukan hanya berpikir musuh di depan yang sudah kelihatan seperti Alcatel, Juniper, Northel yang tangible. Tapi tiba-tiba ada pendatang baru yang seolah coming from behind dan menikam semacam Huawei yang datang dengan jurus murah banget.
Mungkin Cisco sudah dicari orang, tapi para pencari barang boleh dan sah saja mengadunya dalam event bidding. Ketika bidding sudah masuk tahap adu harga, pesaing main jurus murah dan tawaran yang tidak masuk akal, undur diri bukan pilihan yang salah. Selain karena harga prokok produksi yang tinggi dari sisi material ditambah kualitas staff yang tak mungkin dibayar murah, harus dilakukan upaya penyelematan.
Survival adalah naluri yang harus ditempuh. Sebab, kalau setiap saat sering undur diri, bisa menghancurkan diri.Kutipan dari Clinton seolah menjewer kuping Chamber dan kemudian dipertanyakan kepada dirinya sendiri, juga kepada seluruh staff: benarkah kita telah meninggalkan keluarga kita, family kita? Maka gerakan yang sedang dilakukan kemudian adalah mengetuk kembali pelanggan-pelanggannya selama ini, yang sudah menjadi bagian dari keluarga network Cisco yang menemui kesulitan atau sedang susah, untuk dibantu lagi, didampingi lagi.
Bukan hanya di bisnis seperti Cisco tapi di banyak di jenis usaha lainnya, terutama jasa seperti konsultan, sistem integrator, bagaimana mendatangi pelanggan adalah hal penting. Sering kita terjebak untuk main hit and run yang hanya datang saat ada proyek tapi ketika klien ada kesulitan dan sudah di luar jatuh tempo project, kita lupakan.
Ayoman, persahabatan dalam duka dan gembira akan melanggengkan kerjasama yang lebih konstruktif sehingga maju bersama.
Sumber : Sapto Anggoro - Detik Publishing
Agus Ali S.
"Menuju 11 Digit"
No comments:
Post a Comment