Saturday, July 21, 2007

Analisis Tip Top - 2

Saya pernah cerita ke Pak Roni emamng bahwa saya pelanggan TIP TOP sudah 15 tahun lamanya. Setiap akhir bulan saya dan istri pasti belanja untuk keperluan rumah tangga bulanan, dulu sewaktu Tip Top hanya di rawamangun kami pasti ke rawamangun, kemudian setelah ada cabang di Pondok Bambu dan lebih dekat kami lanjutkan belanja bulanan ke Tip Top cabang pondok bambu.

Memang gak disangkal lagi soal harga Tip Top PALING MURAH, saya pernah bandingkan dengan Supermarket sejenis maupun yang lebih besar spt Carefour hasilnya Tip Top tetp lebih murah.

Karena keseringan anter belanja tiap bulan jadi total saya ke Tip Top adalah 12x15 = 180 kali sampe saat ini dari tahun 1992 an, dan saya pasti ke lantai 2 setiap anter istri belanja, daripada saya bengong dan cuma jadi tukang dorong, saya sering liat2 lantai atasnya sekedar mau belanja atau tidak.

Lantai Tip Top dahsyat luar biasa dari tahun 1992 an selalu penuh di akhir bulan, pertengahan awal dan pertengahan bulan lumayan ramai juga di lantai bawah, apalagi di rawamangun kalo di pondok bambu antrian hanya 2 atau 3 saja. Untuk di akhir bulan di cabang rawamangun bisa sampai 15-20 troli untuk bayar ke kasir dan kita mesti antri untuk sekitar 10 kasir, di pondok bambu sedikit lebih nyaman karena walau akhir bulan antrean hanya mencapai 5-8 saja..

Fenomena lantai 2 Tip Top ini memang sedikit aneh menurut saya, dibawah gak bisa jalan tetapi diatas kurang bagus, sangat nyaman untuk berbelanja (karena tidak rame) mungkin antrian hanya 2 atau 3 saja itupun kasir hanya 2. Kalo di akhir bulan lantai 2 paling hanya mencapai 4-5 antrian di rawamangun, utk di pondok bambu jelas lebih tidak antri lagi alias sedikit sepi dibanding rawamangun.

Kemudian saya juga sering beli makanan kecil atau jajanan disekitar Tip Top (di area pinggiran parkir atau luar area), justru makanan kecil dan jajanan ini sangat laku dan banyak pembelinya, mulai dari jual majalah, voucher, roti, dll, keluar sedikit ada bakso, soto, sate padang, justru rame juga. Di Rawamangun pusat jajanan dan makanan kecil memang rame sekitar area Tip Top karena disana ada Apotik RINI, apotik 24 jam yg menjual harga obat sangat murah. maka itu area rawamangun lebih hidup untuk kuliner dan jajanan lainnya.

Untuk cabang Pondok Bambu, dulu pernah ada kantin di sekitar area parkir seperti makanan dan jajanan tapi sekarang saya liat sudah tutp dan hanya ada laundry dan jual voucher, paling kuliner ada di area luar atau dekat jalanan dan memang area luar ini menjadi area kuliner yang sangat laris, mulai dari Soto, Sate, Somay, dll. Terkenal disitu Soto Mie Bogor depan Tip Top pondok bambu. Pasti penuh dan bikin macet kalo siang atau malam hari.

Jadi kesimpulan dari situ semua, sepertinya bila anggota TDA ingin berusaha apapun silahkan aja, saya tidak nakut-nakutin, saat saya nulis ini saya pake otak kiri atau kanan saya juga ga tau yg pasti saya pake otak, kalo gak pake pasti ga bisa nulis... he he..

Sekali lagi ini fakta bukan analisis, bila kurang yakin silahkan analisis sendiri, pastinya lantai 2 Tip Top menurut saya dan yang saya amati kurang begitu bagus, lantai 1 sangat dahsyat, karena harga murah yaa... kalo lantai 2 harga murah bagaimana ???,.. sepertinya lantai 2 harganya murah juga kok.. kurang promo kali ??? mungkin juga... menurut saya Tip Top memang tidak pernah promo di koran2 atau berita lain, mereka dari mulut ke mulut beritanya sampe ke pelanggan setia seperti saya dan istri.

Kesimpulan saya untuk temen2 TDA yg mau buka usaha di Tip Top dan tempat lain apapun jenisnya ada 2 rule yang harus ditaati bila ingin sukses, rule yang pertama menurut saya jangan ikut-ikutan, rule yang ke dua adalah kembali ke rule yang pertama.

Saya pernah alami, ikut2 an, temen TDA yg lain juga, hasilnya ga bagus, jangan sampe terulang lagi hal2 yg ikut2an asal jualan.


Salam Funtasticc


Agus Ali, TDA 2.0
http://agusali.blogspot.com/
"Menuju 11 Digit"

Friday, July 13, 2007

Menjadi TDA dengan Nurani

Ketika kita ingin melakukan sesuatu lakukan lah dengan mengambil sisi positifnya. Hasilnya pasti kita tidak capek atau ngos-ngos an seperti orang yg dikejar anjing kemudian lompat pager 3 meter, atau juga hasilnya tidak mambuat kita HAMPA karena mengejar sesuatu yang kosong.Great ..!!! Pak Agung saya setuju dengan anda.

Saya sempet kaget dan baru ingat ketika Rabu lalu Pak Roni cerita ke temen2 Mastermind Bogor, bahwa saya KELUAR KERJA tidak ada masalah apapun, punya karir bagus di kantor, Gaji besar, di hormati, satu kantor dengan istri jadi pulang pergi bareng dan irit ongkos, juga bulan Juni dapet BONUS gede kok ya keluar juga.

Setelah Pak Roni cerita itu saya juga baru sadar,... ohh iya yaa.. kenapa saya kok bisa keluar juga padahal udah enak... dapet mobil, jabatan, gaji, karir... plus bonus lagi bulan Juni nya. ... saya ini bodoh atau pinter, wah gak tau lah.. pokoknya keluar dulu.

Tapi saya lihat dari sisi lainnya... kalo saya gak keluar .. saya gak mungkin jalanin bisnis saya, gak mungkin ketemuan Mastermind, gak mungkin ketemu network, ketemu investor, ketemu pelanggan dsbnya, sampe ketemu dan jadi member Club 11 Digit.

Saya hanya jalanin hidup ini sesuai PERASAAN saya aja, sesuai HATI atau QOLBU saya. Dulu waktu karir bagus, gaji bagus, rumah tangga bagus, aset mobil dan rumah bagus saya masih merasa HAMPA, ... karena tantangannya sudah ga ada lagi. Kemudian setelah jadi TDA semua menjadi tantangan, menjadi chalenge saya untuk saya dapatkan, contohnya yang 11 digit ini.

Maka itu Pak Roni sempet usul ada jenjang KARIR di TDA, pertama yang TDB belum punya bisnis harus dibimbing oleh Amphibi yang sudah punya bisnis, kemudian Amphibi yang sudah punya bisnis harus dibimbing oleh TDA yang punya bisnis dan yang TDA punya bisnis (9 atau 10 digit) harus dibimbing oleh TDA 11 digit. Begitu seterusnya, TDA 11 digit nanti harus naik menjadi 12 dan 13 digit dan harus bimbing TDA 12 digit menuju kesana... gimana Dahsyat kan ???

Jadi buat temen yang mau menuju TDA, tanyalah ke hatinurani atau Qolbu nya masing, bener gak sih saya ada di komunitas ini dan mau keluar jadi TDA, kalo bener teruskan, targetkan dan dapatkan kalo salah berarti anda salah komunitas.


Salam Funtasticcc


Agus Ali 2.0
http://agusali.blogspot.com/
'Menuju 11 Digit'

Thursday, July 12, 2007

400 Education On The Track to 11 Digit

Hari rabu lalu sebenarnya saya banyak aktifitas mulai pagi hari. Karena haru rabu adalah hari pertama kali AS400 Education memulai kerjasama untuk Training Centre di gedung BPPT.

Sebenarnya proses kerjasama sudah dilakukan mulai bulan lalu, dan hari Rabu kemarin adalah puncaknya hasil kerjasama itu. Dulu sebelum kerjasama dengan BPPT, 400 education melakukan training dengan cara "Nomaden" kadang di wisma nugra, di hotel2 dsbnya. Kedepan kami sepakat dengan BPPT untuk menyelenggarakan training bareng.

BPPT punya tempat, punya resource mulai dari S1, S2 bahkan S3 Phd atau Doktor tinggal kita mau milih Trainer yg cocok, customer yg sesuai dan materi yang dahsyat. Tinggal saya dan team memasarkannya saja, dan Insya Allah hasilnya 400 Education kelak akan kolaborasi dengan BPPT menuju 11 digit.

Saya sangat optimis ini bisa dilakukan, karena selain modul2 training yang sudah kita punyai plus tambahan modul dari BPPT, ini bisa mencapai target visi dan misi 400 education sebagai Pusat Kursus & Pendidikan IT Terbesar di Indonesia dan Asean. Kami punya dream yang tinggi karena saat ini hanya ada segelintir pemain disana, paling-paling yg besar hanya ada di Universitas IT seperti Binus, Gundar, dll atau di Universitas negeri lainnya. Mereka ada kelemahan karena Trainer nya hanya sebagai GURU saja, beda dengan 400 Education yang merupakan PRAKTISI atau Profesional di sejumlah perusahaan Multi Nasional. Cara penyajian setiap Trainer di sesuaikan dengan kondisi dilapangan para Trainee nya bukan sekedar konsep aja, ini KEY POINT kita.

Kalo ditanya 'kok bisa ya' kerjasama dengan BPPT, atau kerjasama dengan TRAINER yang dahsyat. Wah ini pake LOA Law Of Attraction, pake kekuatan dream, network, dan hati. Hasilnya 400 education bisa disejajarkan dengan IT Education Centre besar lainya karena sudah punya lokasi Training dan berkantor di Jalan Thamrin, pusat bisnis di jantung Jakarta, kalo ditanya biayanya berapa ? yang pasti dengan ilmu LOA itu kami bisa dapet biaya LEBIH MURAH dari sebelumnya yang NOMADEN.

So, tantangan Pak Rosihan yang saat ini mencari perusahaan IT yang omsetnya miliaran dan triliunan Insya Allah bisa kami jawab. Tugas saya masuk sebagai partner Pak Iim di 400 Education memastikan omsetnya bisa naik 5-10 x dari tahun sebelumnya dan Insya Allah juga dengan kendaraan ini dalam waktu 5 tahun bisa mencapai 11 digit, saat ini kita belum main di property, saham atau me Listing 400 education.com, wah kalo semua itu di "MAIN" kan Insya Allah bisa mempercepat waktu mencapai 11 digit.

Jadi... menuju 11 digit siapa takut !!


Salam Funtasticc....


Agus Ali, TDA 2.0
"Menuju 11 Digit"