Thursday, September 13, 2007

Peace Of Mind & Peace Of Heart


Perjalanan dari Jakarta ke Purbalingga naik Kereta Api serasa singkat. Padahal perjalanannya mencapai 6,5 Jam dari stasiun gambir ke stasiun purwokerto.

Saya, Pak Roni, Pak Her saling lempar cerita dan menanggapi sepanjang perjalanan.. mulai dari Customer kita di purbalingga yg sangat brilian sebagai pebisnis, temen2 TDA, sampai rencana2 kita ke depan lainnya.

Ini perjalanan yang ke-2 kalinya kita ke Purbalingga jadi sudah seperti miting di restoran berjalan,.. kalo laper tinggal pesen .. bosen ngobrol baca buku nya Omm Brad Sugar, dan Omm Rhenald Kasali... terus langsung dibahas lagi isi bukunya .. gituaja terus sampai 6,5 jam gak terasa..sampe Purwokerto jam 11 malam..

langsung dijemput dan mampir di warung sekedar minum JAHE SUSU dan makan Tempe Mendoan yg asli dari kotanya langsung..

Ngobrolin tentang Si Ibu, customer kita sebagai pemilik bisnis ini gak ada abis2nya dan sangat dahsyat. Buat temen2 TDA yag sudah nonton film SECRET pasti gak heran kalo tau tentang Attractor Factor.

Buat kami sangatlah takjub, bagaimana bisa Si Ibu sudah menerapkan semua isi film Secret, dan hasilnya luar biasa.. bisnisnya mulai merangkak naik dan di percaya oleh Bank dan investor.. kok bisa yaa.. se olah2 Si Ibu sudah pernah nonton.. tapi ya belum.. la wong tinggal nya di desa kok.

Contohnya seperti yg sering dikatakan Si Ibu yg sudah punya Omset Milyaran sebulan dan punya Aset sampai 6 Milyar, .."Pak.. dunia itu hanya dalam genggaman.. gak usah dimasukkan ke hati.." walaupun banyak masalah tetapi tetep senyum dan terus optimis..

Saya juga sangat heran, walau dia sibuk.. tugas2 sebagai istri seperti melayani suami, melayani anak2 dan bimbing adik2nya masih terus dilakukan.. peran yang sangat kontras sekali bila melihat kondisi para pebisnis lain di Jakarta, terutama pebisnis wanita seperti Ibu ini.

Baru punya gaji lebih besar dari suami malah nantang minta cerai, itu loo seperti yg di infotaintment2, khusus di TDA sih saya liat gak ada ya.. he he

Usahanya sudah 7 tahun berjalan, Si Ibu sangat sibuk kesana kemari,pontang panting, walau ada suami dan adik2nya. Peran si Ibu sangatbesar karena sang Suami masih bekerja dan adik2nya belum bisa menyamai kinerja si Ibu begitu juga dengan Tim Manajemennya yang kurang greget,.. hasilnya beberapa kesalahan investasi menumpuk dalam beberapa lama dan membuat pendarahan di bisnisnya... sampai sekarang.. sampai puluhan juta...

bahkan lebih parah lagi... sampai akhirnya kita diminta membantu meluruskan bisnisnya.. Yang kami sangat dibuat takjub adalah Si Ibu dengan tenang dan selalu berfikir positif, walau dibebani masalah pendarahan di bisnisnya ,masalah keluarganya, adik2nya..

herannya malah punya ide2 brilian ingin meluaskan bisnis yang sangat brilian dan punya sumber pendanaan serta sumber pembeli yang sangat dahsyat ... meski inilah yg menjadisumber dari segala sumber pendarahannya, investasi tiada henti, beli aset yang tidak produktif / atau belum produktif, ... sekarang dahsyat tinggal dahsyat, ide tinggal ide, sumber mata air harus diselamatkan..karena menyangkut bisnis utama dan menjadi sumber mata pencaharian utama untuk Ibu, keluarganya, adik2nya dan karyawan2nya.

".. Aku ingin menyerahkan usaha ini ke Pak Her dan Tim,... supaya diselamatkan dan disehatkan nanti untuk kemajuan umat.." begitu katasi Ibu, si Ibu sendiri walau kaget melihat hasil audit keuangannya,tetapi tetap tegar dan optimis akan meraih sukses.. saya cukup digaji saja atau cukup untuk makan sajalah Pak Her, dengan logat purbalingganya si Ibu menambahkan..

sedih tetapi tetap tegar.. Pernah si Ibu cerita kalo pendapatan dia sangatlah lebih besar berkali-kali lipat dari suaminya, paling suaminya hanya dapet 2 jutaan misalnya, dan itu hanya cukup buat bayar telpon dan listrik utk usahanya.

Tetapi saya liat si Ibu dengan tulus dan sayang sangat hormat kepada suaminya, sering bercanda layaknya pacaran, terus terang saya sangat iri melihat itu. Mau tahu umur si Ibu, baru 30 an mungkin sekitar 33 an kalo gak salah.

Selama disana kerap kami makan malem dengan Ibu dan suaminya, jadi kami tau betul suasana akrab si Ibu dan suami. Kalo tidak makan di luar si Ibu menata masakannya sendiri untuk makan malam bersama kita di rumahnya, dan semua berlangsung akrabseperti keluarga.

Saya selalu bandingkan dengan kita yg ada diJakarta, mungkin kalo saya yg alami saya kan stress, akan mengganggu rumah tangga, ganggu hubungan suami istri, hubungan dengan karyawan dll.

Untuk itulah kami tertantang untuk menolong si Ibu, untuk itu kami sendiri sudah menyiapkan strategi2 khusus, dan Alhamdulillah si Ibu selalu menurut kalo kami berikan advice, mulai dari, pemakaian sistem laporan cash flow dan keuangan, restrukturisasi hutang, penjualan aset, penjualan slow moving produk dengan harga khusus dll.

Kami berikan pernyataan ke Ibu, bila tidak ada hasil tidak usah bayar.. dan Ibu sangat setuju dan komit untuk melakukan penyelamatan dengan bantuan kami. Kami yakin sekali dengan sikap positif si Ibu, sikap Peace Of Mind, sikap damai dengan semuanya, bisa membuat pendarahan dibisnis itu lebih cepat sembuhnya.

Sampai sekarang terus kami pantau karena resultnya akan kelihatan beberapa bulan kemudian. Untuk itu bulan depan kami masih terus melakukan perjalanan ke Purbalingga.... naik kereta yang sama, 6,5 jam perjalanan,.. cerita sana sini dan bahas buku Omm Brad Sugar dan Omm Rhenald..



Salam Funtasticc

Purbalingga, 16 April 2007



Agus Ali

"Menuju 11 Digit"

No comments: