Kata-kata itu diatas sepertinya kurang cukup mengungkapkan seluruh perasaan saya saat ini, saat-saat saya coba refleksikan aktifitas yang saya lakukan mulai dari Desember 2006 sampai Desember 2007. Saat-saat dimana saya bertemu dan bersilaturahmi dengan seluruh founder TDA. Saat-saat dimana saya seperti botol ketemu tutupnya yaitu suatu kumpulan temen-temen yang dahsyat yang sesuai dengan cita-cita dan tujuan saya, BIG ACTION SMALL DISCUSSION.
Tanpa banyak pikir dan mencla-mencle tahun 2006 awal kita bertemu di Rumah Makan Sederhana untuk dapetin wejangan dari Pak Haji Ali, tanpa banyak diskusi dan mencla-mencle kita buka kios bersama di Mangga 2 Square, tanpa takut apa-apa kita berjuang bersama meski hasil akhir tidak sesuai tapi banyak pelajaran yang kita ambil disana.
Pelajaran pertama adalah saya BANYAK BELAJAR, pelajaran kedua BANYAK BEKERJA, pelajaran ketiga BANYAK BERDOA, pelajaran keempat BANYAK BERMAIN, pelajaran kelima BANYAK MEMBERI dan pelajaran keenam BANYAK SILATURAHMI.
Dari masing-masing PELAJARAN itu saya akan bahas satu persatu sebagai suatu resolusi saya di tahun 2008 nanti, ini PR dari Pak Iim dan Bu Nadya buat saya. Selain saya juga ingin menuliskan refleksi 2007 sebagai 180 derajat Change of Whole My Life and Future.
O yaa kenapa sih kok judulnya Year 2007 Become Member Of TDA 21 Jumpstreet, yaa karena saya adalah salah satu member TDA yang JUMPSTREET atau lompat kuadran dari Employee (E) ke Owner (O) dan Sel Employee (SE), bukan hanya LOMPAT tapi juga 180 degree totally change untuk seluruh hidup saya, masa depan dan keluarga saya. Emang sih kalo 21 Jumpstreet sendiri judul filem jaman dulu yang jagoan si Ganteng,.. siapa yaa lupa namanya pokoknya polisi yang nyamar jadi anak muda semua dehhh.. he he..
Tepat Desember tahun lalu memang tiba2 saya kaget kok diajak Mastermind sama Pak Roni dan Pak Iim padahal saya masih kerja, tapi itu bahan pertimbangan saya untuk Jumpstreet itu tadi, sebelum full TDA saya konsultasikan dengan grup mastermind, kira-kira begini :
1. Keluar kerja dapet pesangon ratusan juta
2. Uang Jamsostek akan cair 6 bulan kemudian senilai 70 an juta
3. Ada bisnis garmen (jualan baju), buka Auto Bridal 32 Cipinang (Franchise) dan Bisnis IT Trading dengan temen,...
4. Kalo GAGAL di Garmen ada Autobridal, gagal di Autobridal ada bisnis IT, gagal di IT gimana ?
5. Masih bisa MANTAB (istilahnya Pak Hantiar) yaitu Makan Tabungan karena uang pesangon dan jamsostek lumayan lah bisa survive 1-2 tahun.
6. Terakhir Istri masih bekerja di perusahaan Swasta dan pernah nyoba makan pake duit istri bisa survive.
Akhirnya kejadian, dinekat-nekatin aja, soalnya males ngeliat muka BOS JEPANG yang rada nyebelin. Setelah bekerja selama 13 tahun di perusahaan IT dan ditempatkan di anak perusahaan sebagai IT Manager (Section Head) selama 2 tahun untuk support KTB group saya ditarik lagi ke pusat untuk masuk ke HR Manager atau Marketing Manager.
Terlanjur udah itung2an sama Pak Roni, Pak Iim, Bu Yulia dan Pak Aris di grup Mastermind terlebih istri sudah suanggattt setuju dan saya sedikit ngumpet2 minta persetujuan Ibu akhirnya saya putuskan untk keluar kerja.
Saya temui atasan saya dan diskusi tentang ini, yahh memang dia mengatakan mau ditempatkan disinilah, itulah, minta supaya saya tetep kerja, dukung dia supaya bisa jadi direktur he he ... enak yaa jadi atasan,..
Terus saya temuin Boss Jepang saya,.. "Excuse me sir I would like to say thank you for all your kindnes to give me a change to joint in one of the big IT Company for more than 13 years, I have decided that I have to continue my life with my own business"..
Emang sih gaya banget, My own business.. cool man,.. He said "you have your own business Agus?" .. nah selanjutnya saya lupa deh, intinya dia setujulah. Akhirnya per 1 Februari 2007 saya keluar dari rutinitas saya selama 13 tahun dengan dijemput oleh temen2 TDA Pak Roni, Pak Iim dan Pak Hasan.... hah lega rasanya saat itu, unek-unek saya selama ini sudah dikeluarkan.. pokoknya keluar dulu deh masalah bisnis udah di plot,.. masa sih gak ada yang jalan .. gitulah sedikit membesarkan hati diri sendiri.
To be continued
No comments:
Post a Comment