Friday, May 18, 2007

Omset kami tiba-tiba sudah lebih dari 3 Milyar


Mungkin banyak yang heran yaa bagaimana caranya saya, Pak Roni dan Pak Hertanto saat ini bisa menambah omset ratusan persen dalam waktu singkat. Rahasianya ada di ilmunya Brad Sugar.

Rencana kami ini memang sudah cukup lama kami ingin kerjakan, tahun lalu atau beberapa bulan yang lalu sempet jalan tapi karena ada beberapa kendala akhirnya bubar dan kami ketemu lagi untuk membahas yang kebih kongkrit dan langsung ke pokok masalah.

Rupanya memang mencari dan membentuk suatu partner itu perlu di pahami satu persatu, lama dan perlu pendalaman di kehidupan masing-masing. Saya pernah mengalami ketemu partner yang salah.. ya sudahlah.. itu tinggal menjadi kenangan.. ga perlu disesali... salah satu sahabat saya mengatakan anggap aja partner yang salah itu adalah pahala dari Allah untuk saya agar selalu bersikap sabar dan tawakal.

Yah .. memang itu tergantung dari ”Flying Watch” nya kata Mas Tukul atau jam terbangnya si partner kita masing2. Finally Saya, Pak Roni dan Pak Hertanto bisa jadi partneran karena kita sudah ”sleeping together” atau tidur bareng di satu tempat tidur he.. he.. soale hotel di Purbalingga ga ada yang bagus, jadi 2 kasur jadi satu nah ... kita tidur bertigaa deh selama di Purbalingga,.. pastinya posisi saya di tengah supaya adil kiri dan kanan dengerin irama dari mulut saya waktu tidur ..ha ha.. jadi kita sudah cocok satu sama lain, saling mengisi dan saling melengkapi.

Okey ”Back To Laptop” ... kok bisa yaa tiba2 omset kami menjadi 3 Milyar lebih... lah wong usaha atau kerja kita selama ini adalah JUAL, BELI dan BENAHI bisnis orang lain dan saat ini kami sudah kerjasama dengan UD SRIDADI di Purbalingga, bahwa kita akan benahi dan masuk sebagai PEMEGANG SAHAM.

Maka dari itu kami dengan bangganya kami mengumumkan bahwa omset kami sudah mencapai 3 Milyar lebih, karena omsetnya UD SRIDADI saat ini adalah 3 Milyar kurang dan kami menganggapnya sebagai perusahaan kami, jadi omset tersebut pantas pula kami umumkan sebagai milik kami juga... kira-kira nangkep yaa.. penjelasan saya..

Kalo ada pertanyaan tapi itu kan bukan milik kami, o... yaa... itu dulu,.. sekarang sudah jadi milik kami bertiga sekian puluh persen ... dan kami akan selalu bersemangat bila berkunjung ke Purbalingga karena kami datang untuk benahi bisnis kami sendiri,.. motifasi kami sangat tinggi untuk meningkatkan penjualan dan omset tentunya juga profit disana. Jadi sekali lagi ilmunya Brad Sugar, LEARN dulu kemudian EARN.. sangat aplicable… kami mengaplikasikannya di UD SRIDADI….IT’S WORK

Salam Funtasticc

Agus Ali
http://agusali.blogspot.com
Quantum Business & Investment
“Beli, Perbaiki dan Jual Perusahaan”

Thursday, May 17, 2007

Subuh yang indah bersamamu ya Rasulullah

KH. Jalaluddin Rakhmat

Dini hari di Madinah Al-Munawwarah. Aku saksikan sahabat-sahabat berkumpul di masjidmu. Angin sahara membekukan kulitku. Gigiku gemeretak, kakiku berguncang.Tiba-tiba pintu hujrahmu terbuka.

Dan kau datang, ya Rasulallah. Kami pandang dikau. "Assalamu 'alaika ayyuhan nabi warahmatullahi wabarakatuh," kudengar salam disampaikan bersahut-sahutan. Kau tersenyum, ya Rasulallah. Wajahmu bersinar. Angin sahara berubah hangat. Cahayamu memasuki seluruh daging dan jiwaku. Dini hari Madinah berubah menjadi pagi yang indah.

Kudengar kau bersabda, "Adakah air pada kalian?"Cepat-cepat kutengok gharibah-ku. Kulihat para sahabat yang lain sibuk memeriksa kantong mereka, "Tak ada setitik air pun, ya Rasulallah." Kusesali diriku, mengapa tidak kucari air yang cukup sebelum tiba di masjidmu.

Beruntung benar sekiranya kubasahi wajah dan tanganmu dengan percikan air dari kantung airku.Kudengar suaramu yang indah, "Bawakan padaku wadah yang masih basah." Aku ingin loncat mempersembahkan gharibah airku tapi ratusan sahabatmu berdesakan mendekatimu. Kau ambil satu gharibah air yang kosong. Kau celupkan jari jemarimu yang mulia. Subhanallah, kulihat air mengalir dari sela-sela jemarimu.

Kami berdesakan, berebutan berwudu dari pancuran sucimu. Betapa sejuk air itu ya Rasulallah. Betapa harum air itu ya Nabiyallah. Betapa lezat air itu, ya Habiballah. Kulihat Abdullah bin Mas'ud pun mereguk sepuas-puasnya.Qad qâmatish shalâh, qad qâmatish shalah....Alangkah bahagianya aku bisa salat di belakangmu, ya Sayyidal Anâm. Ayat-ayat suci mengalir dari suaramu. Melimpah, memenuhi jantung dan seluruh pembuluh darahku.

Usai salat subuh, kau pandangi kami, masih dengan senyum yang indah itu. Cahaya wajahmu, ya Rasulallah, tak mungkin aku lupakan. Ingin kubenamkan setetes diriku dalam samudera dirimu. Ingin kujatuhkan sebutir pribadiku pada sahara tak terhingga pribadimu.Kudengar kau berkata, "Menurut kalian, siapakah mahluk yang paling menakjubkan imannya?"Kami jawab serempak, "Malaikat, ya Rasulallah.""Bagaimana mereka tak beriman, padahal mereka berada di samping Tuhan mereka?" jawabmu.

"Kalau begitu para nabi, ya Rasulallah.""Bagaimana mereka tak beriman, bukankah wahyu turun kepada mereka?""Kalau begitu kami, sahabat-sahabatmu, ya Rasulallah.""Bagaimana kalian tak beriman padaku padahal aku berada di tengah-tengah kalian? Bagaimana sahabat-sahabatku tidak beriman? Mereka menyaksikan apa yang mereka saksikan." Aku tahu, ya Rasulallah, kami telah saksikan mukjizatmu.

Kulihat wajahmu yang bersinar, kulihat air telah mengalir dari sela jemarimu, bagaimana mungkin kami tak beriman kepadamu. Kalau begitu siapa ya Rasulallah, orang yang kau sebut paling menakjubkan imannya?Langit Madinah bening, bumi Madinah hening. Kami termangu. Ah, gerangan siapa mereka itu? Siapa yang kaupuji itu, ya Rasulallah? Kutahan napasku, kucurahkan perhatianku.

Dan bibirmu yang mulia mulai bergerak, "Orang yang paling menakjubkan imannya adalah kaum yang datang sesudahku. Yang beriman kepadaku, padahal mereka tak pernah melihat dan berjumpa denganku. Yang paling menakjubkan imannya adalah orang yang datang setelah aku tiada. Yang membenarkan aku padahal mereka tak pernah melihatku. Mereka adalah saudara-saudaraku."Kami terkejut. "Ya Rasulallah, bukankah kami saudaramu juga?"Kau menjawab, "Benar, kalian adalah para sahabatku.

Adapun saudaraku adalah mereka yang hidup setelah aku. Yang beriman kepadaku padahal mereka tak pernah melihatku. Merekalah yang beriman kepada yang gaib, yang menunaikan salat, yang menginfakkan sebagian rezeki yang diberikan kepada mereka...(QS. Al-Baqarah; 3)"Kau diam sejenak ya Rasulallah.

Langit Madinah bening, bumi Madinah hening. Kudengar kau berkata, "Alangkah rindunya aku berjumpa dengan saudara-saudaraku. Alangkah beruntungnya bila aku dapat bertemu dengan saudara-saudaraku."Suaramu parau dan butiran air mata tergenang di sudut matamu.

Kau ingin berjumpa dengan mereka, ya Rasulallah. Kau rindukan mereka, ya Nabiyallah. Kau dambakan mereka, ya Habiballah....Wahai Rasulullah, kau ingin bertemu dengan mereka yang tak pernah dijumpaimu, mereka yang bibirnya selalu bergetar menggumamkan shalawat untukmu.

Kau ingin datang memeluk mereka, memuaskan kerinduanmu. Kau akan datang kepada mereka yang mengunjungimu dengan shalawat. Masih kuingat sabdamu, "Barangsiapa yang datang kepadaku, aku akan memberinya syafaat di hari kiamat."Yâ wajîhan 'indallâh, isyfa'lanâ 'indallâh. Wahai yang mulia di sisi Allah, berikanlah syafaat kepada kami di sisi Allah...

Tips Membuat Merek Sendiri

Assalamualaikum rekan-rekan milis tangan diatas,

Berikut akan saya ceritakan sedikit mengenai pembuatan merek sendiri. Seperti saya ceritakan sebelumnya pada waktu saya dateng ke pertemuan dengan Pak Haji Alay di restauran sederhana, saya ingin sekali menjual produk saya sendiri yang berupa kaos muslim, tetapi kemudian berdasar pengamatan dan melihat situasi di Tnh Abang dan Mangga 2 akhirnya saya putuskan untuk menjual baju anak-anak muslim dan fashion dengan dimulai dari umur 6 bulan sampai 12 tahun (kelas 1 atau 2 SMP).

Pada waktu baju anak-anak tsb diproduksi (kira-kira 2 minggu lalu) saya belum ada merek sama sekali dan saya liat kondisi dilapangan sangat memerlukan merek yang baik sebagai identitas produk kita. Saya melihat merek Ibu Waru sangat bagus dengan konsep produk yang spesifik dan packaging yang menarik di tokonya kelihatannya Ibu Waru akan eksis lebih lama. Akhirnya saya diskusi dengan istri saya untuk mencari identitas yang jelas untuk produk kita, supaya orang yang beli bisa tahu produk ini mereknya apa dan belinya dimana, dan akan lebih senangnya lagi kalo pembeli itu tahu bahwa itu adalah merek kita sendiri dengan desain sendiri dan menjadi kebanggan sendiri juga.

Untuk pembuatan merek tahap awal kami list nama-nama yang cocok yang sangat berhubungan dengan konsep dan jenis produk yang akan kita jual. Saya mulai dari nama anak saya, singkatan nama anak-anak saya, nama-nama umum, nama-nama muslim, nama-nama berbau jawa dan Indonesia, juga nama-nama barat, istilah barat, kata-kata yang menarik dan lucu.

Pengalaman dalam membuat merek sempet saya pernah diskusikan dulu bersama rekan dari SAM DESIGN, bahwa merek itu harus singkat, mulai dari 2 huruf sampai 5 huruf, gampang diucapkan, lucu, menarik dan pengertiannya mendalam. Rekan dari SAM DESIGN dulu pernah usul ke saya kalo merek yang bagus waktu itu tahun 2005 biasanya ada huruf x atau v atau z atau s, misalnya kalo mobil (saya sekarang kerja di otomotif, PT. KTB - Mitsubishi) itu VIOS, GRANDIS, MAVEN, JAZZ, atau XTRAIL, dll. Dulu waktu masih culun (2003), saya pernah membuat baju muslim dewasa dengan bahan yang bagus dan mereknya Clump Be (baca kelambi - dalam bahasa jawa), bahasa indonesianya baju.

Hasilnya terus terang kurang bagus, saya introspeksi sebenarnya bukan hanya mereknya saja yg kurang bagus, cara penjualannya juga kurang tidak punya networking yang bagus, tidak punya kios, belum kenal sama rekan-rekan milis di atas dan belum masuk EU. Akhirnya jeblok dan saya sudah invest 30 juta, tidak tahu duitnya kemana aja. Pokoknya banyak deh kekurangannya. Dan 2 hari yang lalu saya membuat merek baju anak-anak muslim dan fashion dengan merek B'Cute, yang artinya lebih kurang 'Jadi Cakep Deh Aku Kalo Make Baju Ini" niat saya sih kalo Ibu-Ibu makein baju saya ke anaknya setelah Ibu tsb make-in baju ke anaknya terus diciumnya itu anaknya sambil ngomong " Wah Kamu Cakep / Cantik ya pake Baju Ini", bangga bener saya kalo denger ada Ibu yang ngomong gitu ke anaknya, sementara itu adalah produk kita yang dipake.

Temen-temen mungkin inget waktu kecil dulu kalo pagi atau sore abis mandi atau mau pergi jalan-jalan kita pasti di dandanin Ibu dan setelah dandan Ibu pasti cium kita dengan tulus setelah badan kita di bedakin supaya wangi dan pake baju cakep. Begitu juga waktu kecil kita bertamu ke saudara, kalo kita wangi (pake bedak wangi) dan pake baju yang lucu pasti kita diciumnya, indah bener masa itu yaa.. Dari penjelasan diatas berikut kesimpulannya :
  1. Buatlah list nama-nama dari dalam dan luar negeri, bukan hanya nama orang tapi kata sifat, lucu dan kesan baik dan punya makna yang dalem.
  2. Baca lagi list yang sudah kita buat untuk dikurangi, misalnya sudah buat 200 kata jadi berkurang serta tambahkan lagi bila masih ada ide lain.
  3. Tentukan konsep baju kita ke arah mana, dan merek kita akan berkesan apa terhadap pemakainya dan terhadap yang melihat.
  4. Tentukan 3 terbaik, diskusikan dengan orang lain atau istri sebagai best friend terdekat untuk menentukan hasil akhir.
  5. Buatlah di coret-coretan dengan huruf-huruf yang lucu dan bagus nanti bentuknya seperti apa, mainkan huruf-huruf tsb dengan warna atau non warna, backgroundnya seperti apa.
  6. Untuk lebih baik pake tools software Photoshop atau Coreldraw, minta orang lain yang ngerti software ini mengerjakannya, keluarin ide kita untuk membuat merek itu menarik.
  7. Cetak lah dan tentukan 1 diantara 3 pilihan itu yang paling bagus mana hasilnya, kalo bisa tiap merek dibuat 3 desain yg berbeda.
  8. Setelah ditentukan yang terbaik, di Tnh Abang (kemarin saya ke sana) ada jasa printing untuk pembuatan label dan hand tag -nya. Sebaiknya pergi ke sana dengan minimal order 1000 lusin (bisa lebih sedikit, jatuhnya lebih mahal).
    Konsultasikan dengan orang pembuat label itu sebaiknya merek kita lebar dan tinggi berapa, pake warna atau tidak, hand tag-nya besarnya seberapa, pake warna atau tidak. Kalo pake warna artinya lebih mahal, lebih besar ukuran lebih mahal, lebih bagus lebih mahal, untuk awal sebaiknya tidak perlu yang mahal dulu. Saya akan rekomendasikan temen-temen yang ingin buat merek sendiri, kemarin saya buat cukup murah untuk label print 700 per lusin (2 warna), untuk label hand tag 750 perlusin (5 warna) lokasi di sebelah Blok A Tnh Abang.
  9. Walaupun sudah murah biayanya pembiatan itu, sebagai pebisnis kita harus nawar, berapapun sampe titik darah penghabisan.

Demikian mungkin sharing saya buat temen-temen yang ingin membuat merek sendiri dan selanjutnya setelah ada merek tinggal di pakai di produk kita dan saya rasa kita akan lebih giat lagi berpromosi, la wong merek kita sendiri kok yaa, pasti cinta dan semangat banget untuk promosiin ke temen, kakak, saudara, teteh, kakek, nenek, milis, website, dan mohon doa ke Allah supaya merek kita (sambil disebutkan yg keras) bisa laku dan diterima orang dengan baik, Insya Allah.

Salam Funtasticc

Agus Ali